Pemakaian Obat yang Berakibat Vatal bagi Kesehatan
Monday, May 18, 2015
Obat memang dapat membantu
menyembuhkan penyakit, namun penggunaan obat yang tidak sesuai justru akan
memberikan efek sebaliknya. Penelitian di Inggris Lloyds Pharmacy mengungkapkan
bahwa sekitar 46% orang mempunyai masalah penggunaan obat yang tidak tepat
sehingga harus dirawat di rumah sakit. Berikut ini akan dijelaskan mengenai
beberapa kesalahan pemakaian obat yang berakibat vatal bagi kesehatan.
1. Obat yang dihancurkan agar mudah diminum
Obatan
tekanan darah tinggi yang mengandung diltiazem hidroklorida yang harusnya
secara bertahap bereaksi dalam waktu 24 jam ini pada umumnya sering dikonsumsi
dengan cara dihancurkan terlebih dahulu karena merasa ukurannya terlalu besar
dan sulit untuk ditelan. Padahal hal tersebut dapat membuat obat yang sudah
dihancurkan atau dipotong mengandung racun karena dosisnya terlalu tinggi dan
dapat menyebabkan tekanan darah menurun secara drastis hingga dapat menyebabkan
pingsan.
2. Menempelkan obat tempel sebelum mandi
Obat tempel mempunyai formula dosis yang tidak sama
dengan obat-obatan lainnya, fungsi obat tempel adalah agar tubuh dapat menyerap
dosis obat secara perlahan dan stabil. Namun, para ahli menganjurkan pemakaian
obat tempel baik dilakukan sesudah mandi karena pada tahun 2011 lalu di
Inggris, seorang wanita lansia tewas karena ia mandi air panas setelah
menempelkan obat tempel Fentanyl di badannya.
3. Minum obat pereda sakit untuk mengobati flu
Meskipun ibuprofen atau obat pereda sakit dapat
menghambat peradangan, namun fungsinya sekaligus juga akan mengurangi respon
kekebalan tubuh untuk melawan flu. Oleh karena itu, jika minum ibuprofen untuk
mengobati flu justru tidak baik bagi kesehatan tubuh.
4. Overdosis Parasetamol
Dosis maksimal untuk mengkonsumsi parasetamol dalam
waktu 24 jam adalah 4 gram. Sebuah studi dari University of Edinburgh,
Skoalandia menemukan sebanyak 161 kasus penderita sakit gigi atau nyeri
punggung, dimana mengkonsumsi berturut-turut sebanyak 2 atau 3 keping dosis
lebih dari yang ditentukan selama 4 hingga 5 hari merasa tidak nyaman di
sekujur badan akibat dosis yang berlebihan. Selain itu, dosis yang berlebihan
juga dapat menyebabkan kerusakan hati dan menganggu kesehatan tubuh.
5. Menggunakan salep berlebihan untuk meredakan sakit
ketika merasakan sakit atau nyeri bahkan peradangan,
sebagian besar orang akan mengolesi salep untuk mengurangi rasa sakit tersebut.
Mereka selalu beranggapan bahwa efek samping obat gosok atau salep tidak begitu
serius. Padahal di dalam salep terdapat kandungan bahan aktif dan jika
digunakan secara berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
6. Melumuri steroid pada luka luar
Ketika terkena gigitan serangga atau timbul campak,
biasanya dokter akan memberikan resep obat salep jenis steroid untuk mengurangi
peradangan. Namun penggunaan salep jenis ini tidak berlaku pada kulit yang
terkelupas karena digaruk, karena melumuri salep steroid pada luka robet dapat
menghambat zat kima inflamasi sehingga sistem kekeba;an tubuh menjadi menurun.
7. Minum ibuprofen menjelang olahraga
Mengkonsumsi ibuprofen menjelang olahraga memang
berguna untuk menghambat rasa sakit yang akan ditimbulkan setelah berolahraga.
Namun, kebiasaan ini justru akan merusak dinding lambung sehingga beresiko
meningkatkan infeksi lain.
Setelah mengetahui beberapa
kesalahan yang umum dilakukan oleh masyarakat saat mengkonsumsi obat. Untuk
saat ini diharapkan agar berkonsultasi atau bertanya terlebih dahulu bila ingin
mengkonsumsi obatan-obatan tertentu. (Baca juga: Akibat Terlalu Sering Naik Pesawat bagi Kesehatan)