Mengatasi Demam / Panas Pada Bayi Setelah Imunisasi
Saturday, June 27, 2015
Vaksinasi atau imunisasi adalah cara
yang ampuh untuk mencegah resiko terkena beberapa jenis penyakit. Pemberian
vaksinasi melalui suntik atau foral berguna untuk menyelamatkan
generasi-generasi penerus dari serangan penyakit yang membahayakan dengan
meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya menjadi lebih kuat.
Bayi yang belum dapat menerima
perubahan lingkungan dikhawatirkan dapat terserang penyakit dengan mudah, namun
dengan dilakukan vaksinasi atau imunisasi akan memperkecil adanya tingkat
bahaya yang akan menyerang bayi.
Namun, setelah dilakukan imunisasi
seringkali balita mengalami peningkatan suhu tubuh sehingga sering membuat
orang tuanya menjadi panik. Untuk mengatasinya ada cara yang bisa dilakukan untuk
mengurangi suhu badan yang tinggi pada bayi pasca imunisasi.
- Memberikan ASI sesering mungkin karena kandungan ASI memiliki zat yang dapat mengurangi terjadinya peningkatan suhu badan.
- Mendekap bayi merupakan cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan zat anti-nyeri sehingga dapat menurunkan rasa sakit yang dialaminya.
- Sebaiknya, jangan menggunakan bedong atau selimut tebal. Kenakanlah baju yang mudah menyerap keringat untuk bayi.
- Kompreslah menggunakan air hangat untuk menurunkan resiko terjadinya kejang-kejang.
- Berikan pijatan halus agar bayi merasa nyaman.
- Selalu gunakan alat pengukur panas (thermometer) untuk melihat perkembangan peningkatan atau penurunan suhu tubuh bayi.
Pada umumnya kenaikan suhu badan
bayi akan meningkat sekitar 38 hingga 40 derajat Celcius, dan panasnya akan menurun dengan sendirinya dalam waktu 1-2
hari. Pada saat bayi mengalami panas melebihi 38 derajat Celcius, berikanlah
obat penurun panas yang sesuai dengan anjuran dokter. Namun, bila panas tak
kunjung turun segera konsultasikan pada dokter untuk diberikan penanganan yang
tepat. (Baca juga: Cara Alami Mengatasi Demam Berdarah pada Anak)