7 Ciri-Ciri Anak Penderita Autis
Monday, March 30, 2015
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh
sebagai anak yang cerdas dan sehat, setiap orang tua juga mempunyai kewajiban
untuk mengetahui proses tumbuh kembang anak sejak mereka dilahirkan di dunia
ini hingga dewasa. Hal itu bertujuan untuk mengetahui sejak dini bila mereka
mempunyai kelainan mental seperti autisme.
Autisme adalah penyakit kelainan pada kemampuan
mental, sehingga penderita penyakit ini cenderung tidak dapat berkembang dengan
baik seperti anak normal seusianya karena mereka terjebak pada kemampuan
berpikir seorang balita. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai ciri
atau tanda seorang anak yang menderita autisme, untuk mengetahui informasi
selengkapnya mari simak dengan seksama.
1. Gangguan
Kemampuan Sosial
Penderita autisme pada umumnya akan merasa kesulitan
untuk berinteraksi dengan orang lain karena mereka mempunyai gangguan kemampuan
sosial. Pada gejala ringan, ciri utama yang biasa muncul adalah mereka nampak
canggung saat berinteraksi dengan orang lain dan akan merasa terasingkan bila
berkumpul dengan banyak orang. Di sisi lain, penderita autisme akan cenderung
menghindari kontak mata.
2. Kesulitan
Berempati
Bagi penderita autisme sangatlah sulit untuk memahami
perasaan orang lain sehingga mereka kesulitan untuk berempati. Selain itu,
mereka juga sulit mengenali dan memahami bahasa tubuh dan intonasi bicara
sehingga berkomunikasi dengan mereka cenderung bersifat satu arah karena mereka
lebih banyak membicarakan tentang dirinya sendiri.
3. Tidak Suka
Kontak Fisik
Sebagian besar anak yang menderita autisme tidak
menyukai kontak fisik seperti dipeluk dan disentuh. Namun, tidak semuanya
menunjukkan ciri yang sama karena ada juga anak autis senang dan sering
memeluk mereka yang dianggap dekat dengannya.
4. Tidak Suka
Perubahan Mendadak
Pada umumnya anak autis akan merasa terganggu apabila
ada perubahan yang mengagetkan seperti perubahan kondisi cahaya, perubahan
suhu, aroma, dan suara yang semuanya terjadi secara mendadak. Perubahan
mendadak tersebut diyakini dapat membuat mereka merasa terganggu kerena mereka
tidak bisa mempersiapkan diri terlebih dahulu sehingga sangat disarankan untuk
memberitahukannya tentang segala sesuatunya yang akan terjadi.
5. Gangguan Bicara
Ciri autisme dapat terdeksi dengan mengetahui
kemampuan bicara seorang anak, diketahui 40% anak penderita autisme tidak dapat
berbicara dan ada juga yang hanya bisa mengucapkan beberapa kata saja. Sekitar
25-30% penderita autisme hanya bisa mengucapkan beberapa kata saja dan
selanjutnya kemampuan berbicaranya akan hilang. Sedangkan, sekitar 50% dari
mereka dapat berbicara setelah berusia agak besar dengan intonasi berbicara
yang datar dan formal namun mereka suka mengulang kata atau frase tertentu.
6. Suka Tindakan
Berulang
Anak autis cenderung menyukai hal yang sudah
pasti sehingga mereka merasa senang untuk menikmati rutinitas yang sama secara
berulang-ulang dan secara terus-menerus. Mengenalkan sebuah rutinitas yang baru
akan sangat menganggu bagi mereka karena tindakan berulang tersebut menjadi
obsesi tersendiri bagi anak penderita autisme.
7. Perkembangan
Tidak Seimbang
Pada umumnya perkembangan seorang anak bersifat
seimbang karena disebabkan oleh kemampuan yang bertahap sesuai dengan usianya.
Namun, perkembangan pada anak autis tidak seimbang karena perkembangan mereka
di satu bidang tertentu terjadi dengan cepat, sedangkan di bidang lainnya
sangatlah terlambat.
Setiap orang tua mempunyai kewajiban untuk mengetahui
dan memantau secara cermat mengenai tumbuh kembang anak, hal tersebut bertujuan
untuk mengenal ciri umum anak autis sejak dini supaya dapat dilakukan sebuah
penanganan yang tepat sejak dini. (Baca Juga: Tips Mendidik Anak Agar Cerdas dan Percaya Diri )