Penyebab Sakit Perut Saat Menstruasi dan Cara Mengatasinya
Tuesday, April 28, 2015
Menstruasi atau yang lebih dikenal dengan haid dan
datang bulan adalah siklus yang biasa terjadi pada wanita usia produktif.
Pada saat awal menstruasi berlangsung biasanya terasa nyeri atau
sakit perut, hal itu lebih sering dialami wanita muda yang belum pernah
melahirkan karena rahim mereka masih memiliki ukuran yang kecil. Nyeri di
sekitar perut pada saat menstruasi merupakan hal yang normal terjadi sebelum
menstruasi dan pada awal menstruasi. Tetapi jika rasa nyeri yang dialami lebih
dari tiga hari dan sampai tidak bisa melakukan aktivitas sebaiknya segeralah
memeriksakanya ke dokter karena mungkin saja mengalami menstruasi dengan
situasi yang tidak normal. Berikut ini akan dijelaskan mengenai penyebab sakit
perut saat menstruasi.
1. Kram
Kram merupakan hal yang biasa dialami sebelum menstruasi
dan pada saat menstruasi berlangsung. Kram biasanya berlangsung selama satu
hingga tiga hari. Kram saat menstruasi terjadi karena adanya kontraksi rahim
yang terlalu intens sehingga dapat mendorong pembuluh darah. Hal tersebut
membuat suplai oksigen menuju jaringan otot rahim menjadi terhambat sehingga
timbullah rasa kram yang menganggu. Menurut pendapat Dr. Cullins, untuk
mengurangi kram di perut akibat menstruasi bisa dilakukan dengan cara
mengompres perut dengan kantung air panas, beristirahat dan melakukan aktivitas
fisik. Apabila kram di perut akibat haid tidak tertahankan, konsultasikan
dengan dokter. Biasanya dokter akan memberikan resep ibu profen.
2. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi dimana endometrium tumbuh
keluar dari uterus. Endometrium adalah jaringan di sepanjang garis uterus atau
rahim. Tanda terjadinya gangguan endometriosis adalah adanya sakit yang tak
tertahankan pada saat menstruasi. Jika merasakan sakit yang tajam dan intens
pada saat haid, maka segeralah memeriksakanya ke dokter kandungan.
3. Fibroid
Fibroid adalah jenis tumor jinak yang tumbuh di
dinding rahim (uterus). Fibroid biasanya terjadi pada wanita yang berusia 30
tahun ke atas. Gejala fibroid ditandai dengan terjadinya pendarahan yang cukup
banyak di rahim. Kondisi berbeda akan dirasakan bila tumor tumbuh dan berada
cukup dekat dengan rahim, hal itu akan menghambat peredaran darah
sehingga akan menimbulkan rasa sakit tiba-tiba yang berkepanjangan dan
terjadinya bercak.
Fibroid belum jelas diketahui apa penyebabnya, fibroid
merupakan tumor yang tidak berbahaya. Namun, fibroid diketahui dapat menganggu
kesuburan dan memiliki potensi menyebabkan keguguran. Apabila mengalami sakit
yang berkepanjangan dan keluarnya darah haid lebih banyak dari biasanya, sebaiknya
konsultasikan hal tersebut kepada dokter kandungan.
4. PID (Peivic
Inflammatory Disease)
PID merupakan infeksi yang terjadi pada organ
reproduksi wanita yang umumnya disebabkan karena penyakit kelamin yang menular.
Gejala penyakit PID tidak terlalu terlihat padahal PID merupakan infeksi
berbahaya yang dapat menganggu kesuburan. PID selalu menimbulkan rasa sakit
pada saat menstruasi tetapi rasa sakitnya tidak seberapa parah jika
dibandingkan dengan fibroid dan endometriosis.
Memeriksakan kesehatan tubuh secara berkala merupakan
cara untuk terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya dan jika sudah
didiagnosa mengidap penyakit tertentu sejak awal tentunya akan lebih mudah
untuk mengatasinya sebelum semakin parah. (Baca Juga: Apa Pengaruh Usia Menstruasi Pertama Kali terhadap Kesehatan Tubuh? )