Bahaya Aborsi Bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
Thursday, May 28, 2015
Aborsi merupakan tindakan yang
dilakukan untuk menggiurkan kandungan, biasanya tindakan ini dilakukan oleh
dokter kehamilan bila kandungan tersebut dapat mengancam kesehatan sang ibu.
Kemudian, ada pula aborsi yang dilakukan terhadap janin yang cacat. Namun, ada
juga aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena orangtuanya yang tidak
menginginkan adanya janin tersebut, hal ini merupakan tindakan kejahatan
kemanusiaan yang dilarang oleh hukum dan agama.
Pada saat ini, sudah diketahui bahwa
fenomena aborsi sudah banyak terjadi di kalangan masyarakat yang disebabkan
oleh pergaulan bebas remaja dan kurangnya pendidikan mengenai efek pergaulan
bebas tersebut. Akibatnya banyak para remaja putri yang hamil di luar nikah,
untuk mengatasi aib tersebut biasanya mereka akan memilih untuk melakukan
aborsi. Padahal jika tidak dilakukan dengan cara yang benar dan tidak dilakukan
oleh dokter profesional, aborsi dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik fisik
maupun mental.
1. Pendarahan
Banyak
orang yang sudah mengalami aborsi mengalami pendarahan, apabila tidak segera
ditangani oleh tim medis kondisi tersebut akan berujung pada kematian.
Terjadinya pendarahan disebabkan karena leher rahim yang robek atau luka
terbuka lebar karena adanya sebuah kontraksi ketika proses aborsi.
2. Mempunyai
Resiko Terkena Kanker
Bahaya
selanjutnya adalah mempunyai resiko terkena kanker karena aborsi sangat
berpotensi meningkatkan kanker seperti kanker payudara, kanker indung telur,
kanker serviks dan lain sebagainya.
3. Resiko
Melahirkan Prematur
Jika
seseorang yang pernah melakukan aborsi maka kelahiran berikutnya maka akan
membuat kondisi anak yang dilahirkan berpotensi lahir secara prematur.
4. Dampak
Psikologis
Setelah
melakukan aborsi tidak menutup kemungkinan bahwa, pelakunya akan merasa
berdosa, trauma, depresi, sedih dan merasa ketakutan ketika ingin hamil
kembali.
Selain dilarang
untuk dilakukan secara ilegal, aborsi juga dapat memberikan dampak negatif bagi
kesehatan fisik dan mental sehingga sangat berbahaya untuk dilakukan. (Baca juga: Bahaya Merkuri bagi Ibu Hamil dan Janinnya)