Jenis-jenis Mineral di Dalam Makanan dan Kegunaannya
Wednesday, May 13, 2015
Mineral merupakan nutrisi yang
terdiri dari beragam jenis, setiap jenisnya mempunyai peran yang berbeda. Oleh
karena itu, tubuh manusia membutuhkan mineral dalam jumlah yang cukup setiap
harinya. Mineral penting dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral utama
(makromineral) dan trace mineral (mikromineral). Kedua kelompok ini sama-sama
dibutuhkan oleh tubuh, namun mineral utama lebih dibutuhkan dalam jumlah banyak
dibandingkan dengan trace mineral.
I.
Mineral Utama (Makromineral)
1. Sodium
Jenis mineral ini dibutuhkan untuk keseimbangan cairan,
transmisi syaraf dan kontraksi otot. Sumber mineral sodium terbesar berada di
dalam kecap, garam meja dan olahan makanan lainnya. Sedangkan dalam jumlah
kecil sodium banyak ditemukan di dalam sayuran, daging mentah, susu dan roti.
2. Kalium
Kalium diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan,
kontraksi otot, dan sambungan transmisi syaraf. Makanan yang mengandung banyak
mineral kalium diantaranya adalah kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran,
buah-buahan segar, daging dan susu
3. Kalsium
Mineral kalsium diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang
dan gigi, membantu kontraksi otot, penting untuk fungsi syaraf, mengatur
tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu proses
pembekuan darah. Kandungan kalsium banyak ditemukan di dalam brokoli, tahu,
susu kedelai, ikan kaleng dengan tulang, susu dan produk olahan susu lainnya.
4. Chloride
Chloride dibutuhkan untuk keseimbangan cairan dan asam
lambung. Jumlah terbesar jenis mineral ini ditemukan di dalam kecap, garam
meja, dan makan olahan. Sementara chloride dalam jumlah kecil terdapat di dalam
roti, sayuran, susu dan daging.
5. Magnesium
Magnesium
diperlukan oleh tubuh untuk membuat protein, sambungan transmisi syaraf,
kontraksi otot dan menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh. Jenis mineral ini
banyak ditemukan di dalam kacang-kacangan, sayuran hijau, cokelat, seafood dan
biji-bijian.
6. Fosfor
Mineral fosfor
berperan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi serta banyak ditemukan di
setiap sel untuk mempertahankan keseimbangan asam basa di dalam tubuh. Makanan
yang banyak mengandung fosfor adalah susu, telur, daging, unggas, ikan dan
makanan olahan.
7. Sulfur
Mineral jenis
ini banyak ditemukan di dalam molekul protein karena merupakan bagian dari
protein. Jenis makanan yang mengandung sulfur adalah kacang-kacangan, unggas,
ikan, telur dan susu.
II.
Trace Mineral (Mikromineral)
1. Zat Besi
Zat besi merupakan bagian dari molekul disebut dengan
hemoglobin dan sel darah merah yang bertugas membawa oksigen di dalam tubuh
untuk proses metabolisme energi. Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah
kerang, ikan, unggas, daging merah, kuning telur, sayuran berwarna hijau tua,
kacang-kacangan, buah-buahan kering, roti dan sereal.
2. Yodium
Yodium banyak ditemukan di dalam hormon tiroid yang berguna
untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme di dalam
tubuh. Yodium banyak dijumpai di dalam seafood, garam beryodium, aneka produk
susu dan roti.
3. Seng
Seng atau zinc merupakan bagian dari banyak enzim yang
digunakan untuk membuat protein dan materi genetik. Seng juga mempunyai fungsi
dalam persepsi rasa, perkembangan janin, memproduksi sperma, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan berperan dalam proses penyembuhan luka. Seng atau
zinc banyak ditemukan di dalam biji-bijian, sayuran, daging, ikan dan unggas.
4. Selenium
Selenium
merupakan zat antioksidan yang banyak ditemukan di dalam makanan laut,
beri-berian, biji-bijian dan daging.
5. Tembaga
Tembaga
merupakan bagian dari banyak enzim yang diperlukan untuk proses metabolisme zat
besi. Air minum mineral, biji-bijian, kacang-kacangan dan jerohan merupakan
jenis makanan yang mengandung banyak mineral tembaga.
6. Mangan
Sama seperti
tembaga, mangan juga merupakan bagian dari banyak enzim. Jenis mineral ini
banyak ditemukan di dalam semua jenis makanan terutama makanan dari bahan
nabati.
7. Khrom
Khrom bekerja
sama dengan hormon insulin untuk mengatur meningkatkan gula darah (glukosa).
Mineral Khrom banyak ditemukan di dalam kacang-kacangan, ragi, dan keju.
8. Fluoride
Mineral jenis
ini berperan untuk membantu proses pembentukan tulang dan gigi serta dapat
mencegah kerusakan gigi. Mineral fluoride banyak ditemukan di dalam ikan dan
sebagian besar jenis teh.
9. Molibdenum
Molibdenum
merupakan bagian dari beberapa enzim yang banyak ditemukan di dalam hati, roti,
sayuran hijau, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Karena mempunyai
kegunaan bagi kesehatan tubuh, penting untuk mengetahui jenis-jenis dan fungsi
mineral yang ada. (Baca juga: Mengenal Jenis-jeni Lemak di Dalam Makanan)