Mengenal Penyakit Batu Empedu dan Gejalanya
Tuesday, May 19, 2015
Sebagian
besar batu empedu terbentuk dari kolesterol akibat penderitanya yang sering
mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan kolesterol. Kandungan kolesterol
yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat menjadi aggressor bagi kelenjar
empedu hingga menjadi batu yang membahayakan tubuh dalam jangka panjang.
Pada umumnya, penyakit batu empedu
dialami oleh mereka yang mempunyai gaya hidup dengan pola makan tinggi lemak
dan kebiasaan kurang bergerak sehingga dapat menimbulkan infeksi batu empedu
dan penyakit batu empedu hingga akan berujung pada kematian.
Batu empedu yang dibiarkan begitu
saja dapat menyebabkan infeksi atau kolesititis. Kondisi ini yang dapat
mematikan penderitanya, bahkan prevalensi kematiannya kematian penderitanya
mencapai 10 hingga 15 persen.
Pada awalnya batu empedu terbentuk
di dalam kandung empedu, kemudian batu tersebut bisa keluar menuju saluran
empedu sehingga menyebabkan penyumbatan dan infeksi lain seperti infeksi pada
organ hati atau pankreas.
Biasanya penyakit ini akan
menimbulkan gejala seperti nyeri perut bagian atas setelah mengkonsumsi makanan
berlemak sekitar 15 menit, kemudian disusul dengan rasa mual dan muntah
sehingga menganggu kenyamanan penderitanya.
Ketika batu empedu telah menyebabkan
infeksi, penderitanya akan mengalami gejala seperti denyut nadinya menjadi
lebih cepat, demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, dan leukosit menjadi
meningkat hingga 12 ribu.
Namun, hampir 50 persen penderitanya
tidak mengalami gejala apapun, karena gejalanya baru muncul saat kondisinya
menjadi lebih serius sekitar lima tahun yaitu ketika batu mulai menyumbat dan
menyebabkan infeksi.
Bagi yang mengalami gejala-gejala
tersebut, segeralah pergi ke dokter atau rumah sakit untuk melakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologi (foto abdomen, USG,
koleosistografi, hingga CT scan). (Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Gagal Ginjal)