Peran Ayah dalam Perkembangan Anak
Sunday, June 28, 2015
Kebanyakan pria pasti merasakan
bahwa salah satu moment yang mendebarkan di dalam hidupnya adalah saat menunggu
kelahiran sang buah hati. Pada saat itu, datang perasaan dan emosi kuat yang
menyertainya sehingga timbul rasa bahagia, bangga, bersyukur, terharu dan lain
sebagainya. Kemudian, pasti sudah terbayangkan masa-masa penting bersama istri
untuk mendidik sang buah hati.
Peran ibu pada perkembangan anak
memang penting, terutama pada awal-awal tahun kehidupannya. Walaupun demikian,
ayah juga mempunyai peranan penting karena mempunyai peran khas dalam
pengasuhan anaknya. Namun, lemahnya atau ketiadaan figur ayah untuk anak akan
menciptakan perilaku adaptif atau nakal.
Image Source: pixabay.com |
Pada kasus anak laki-laki, lemahnya
atau ketiadaan figur ayah akan memaksanya untuk menjalankan peran sebagai
lelaki di rumah secara lebih dini sehingga hal ini dapat mengancam haknya untuk
menikmati masa kanak-kanak secara optimal dan akan menimbulkan sebuah beban
emosional tersendiri. Sedangkan, bagi anak perempuan lemahnya atau ketiadaan
figur ayah dalam hidupnya akan mendorong munculnya rasa tidak aman karena
persepsi buruk terhadap ketiadaan perlindungan dalam kesehariannya.
Namun, jika seorang anak yang
mengalami relasi yang intensif dengan ayahnya semenjak lahr maka akan tumbuh
menjadi anak yang mempunyai emosi aman, percaya diri dalam mengekplorasi dunia
sekitar dan mampu membangun relasi sosial yang baik ketika tumbuh dewasa.
Seorang ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan anak pada masa kecilnya akan
mendorong anak lebih berprestasi secara akademis di awal masa dewasanya,
khususnya dalam kemampuan verbal dan fungsi intelektual.
Selain itu, keterlibatan ayah dalam
pengasuhan anak juga akan memberikan peran positif terhadap pasangan karena
proses kehamilan, melahirkan dan merawat anak di tahun-tahun dapat mendatangkan
beban psikologi bagi seorang tubuh sehingga peran aktif ayah dalam pengasuhan
dapat meringankan depresi kaum ibu. (Baca juga: Cara Mengatasi Anak yang Suka Makan Permen, Coklat, & Manisan Berlebih)