Indikasi Pemasangan Kateter Urin pada Wanita
Tuesday, August 25, 2015
Indikasi
Pemasangan Kateter Urin pada Wanita -
Kateter merupakan sebuah selang yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk
mengeluarkan ataupun memasukkan cairan ke dalam tubuh. Pada umumnya, kateter
dimasukkan melalui uretra ke kandung kemih untuk mengalirkan urun.
Cara
tersebut digunakan sebagai alternatif buang air kecil untuk orang yang
ternatasi di tempat tidur dan untuk orang yang tidak mempunyai kemampuan untuk
mengontrol buang air kecil. Meskipun demikian, selang ini juga mempunyai efek
samping yaitu apabila tidak berhati-hati maka pengunaan jangka panjangnya dapat
menyebabkan terjadinya infeksi pada saluran kemih.
Penatalaksanaan
:
1.
Menyiapkan klien: untuk penderita l
wanita dengan posisi dorsal recumbent atau posisi Sim.
2.
Siapkan deppers dan cucing , tuangkan
bethadine secukupnya.
3.
Kenakan handscoen dan pasang doek
lubang pada genetalia penderita.
4.
Mengambil deppers dengan pinset dan
mencelupkan pada larutan bethadine.
5.
Melakukan desinfektan sebagai
berikut:
·
Pada klien wanita : jari jari tangan kiri membuka labia minora,
dan tangan kanan melakukan desinfektan. Desinfektan dimulai dari atas
(klitoris), meatus kemudian ke arah bawah menuju rektum, Lakukan sebanyak 3 kali. Depper terakhir ditinggal
diantara labia minora dibawah klitoris untuk mempertahankan penampakan meatus
uretra.
6.
Lumuri kateter dengan jelly dari
ujung merata sampai sepanjang 4 cm untuk klien wanita
7.
Masukkan keteter kedalam meatus,
ketika memasukkan kateter mintalah klien untuk tarik nafas dalam agar tidak terasa
sakit dan agar kateter lebih mudah masuk.
·
Untuk klien wanita: Jari tangan kiri
membuka labia minora sedang tangan kanan memasukkan kateter pelan-pelan dengan
disertai klien menarik nafas dalam . Jika ada hambatan kateterisasi dihentikan.
Menaruh nierbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan
kateter sampai urine keluar sedalam 18 – 23 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi
+/- 3 cm.
8.
Masukkan aquades pada selang keteter
sesuai ukuran kateter yang digunakan.
9.
Memfiksasi kateter.
10. Meletakkan urin bag ditempat tidur dengan posisi yang lebih
rendah dari kandung kemih.
11. Melakukan dokumentasi meliputi: hari, tanggal, jam
pemasangan kateter, tipe dan ukuran kateter yang digunakan, jumlah, warna, bau
urine dan kelainan yang lainnya jika ada, nama terang dan tanda tangan orang
yang memasangnya
Indikasi
Kateter sementara :
·
Mengurangi ketidaknyamanan pada
distensi vesika urinaria. Pengambilan urine residu setelah pengosongan
urinaria.
Kateter tetap jangka pendek :
1.
Retensi urine pada penyembuhan
penyakit ISK/UTI
2.
Skin rash, ulcer dan luka yang
iritatif apabila kontak dengan urine.
3.
Klien dengan penyakit terminal
4.
Obstruksi saluran kemih (pembesaran
kelenjar prostat)
5.
Pembedahan untuk memperbaiki organ
perkemihan.
6.
Untuk memantau output urine
7.
Kateter tetap jangka panjang
Kontraindikasi
Hematoris (keluarnya darah dari
urine)
Sebelum memasangnya, pemasangnya
harus benar-benar mengetahui terlebih dahulu tentang indikasi pemasangan
kateter urin pada wanita. (Baca juga: Bahaya Aborsi bagi Kesehatan Tubuh dan Mental)